DAFTAR ISI

MEMBACA SINGLE CANDLESTICK PATTERN (POLA DASAR CANDLESTICK)

             Candlestick chart merupakan salah satu jenis chart yang sangat populer dikalangan trader. Banyak trader yang menggunakan candlestick pattern sebagai dasar analisis teknikal forex. Dengan kata lain, candlestick telah dijadikan sebagai indikator untuk menentukan open posisi buy dan sell dalam forex trading. Karena dalam chart ini terdapat pola-pola tertentu yang dapat mengindikasikan kemana arah pergerakan harga pasar selanjutnya.

Nah, terdapat berbagai macam pola yang ada dalam candlestick. Salah satunya adalah single candlestick pattern atau pola dasar yang membentuk candlestick. Dengan kemampuan untuk bisa membaca candlestick dan berbagai macam pola/pattern yang ada di dalamnya, diharapkan kita mampu untuk menentukan saat yang tepat kapan kita harus ambil posisi buy/sell, atau menahan diri untuk tidak terburu-buru masuk sebelum kita mendapat konfirmasi pola candlestick berikutnya. Lalu, apa saja pola dasar yang terdapat dalam candlestick?

Pola Dasar (Single Candlestick Pattern)
Pola dasar yang terdapat dalam candlestick terdiri dari : marubozu, long candle, spinning tops, doji, hammer/hanging man dan inverted hammer/shooting star.

a.) Marubozu
Jika kita melihat padat chart batang lilin (candlestick) terdapat candlestick yang tidak memiliki bayangan/ekor (shadow), inilah yang disebut dengan Marubozu. Jikapun ada bayangan/ekornya, akan terlihat sangat pendek atau sekilas tampak seperti tidak ada ekornya. Dan ciri khususnya adalah body candle yang relatif panjang. Adanya marubozu pada chart candlestick dapat diartikan sebagai keadaan bearish atau bullish sedang terjadi pada saat itu dan kekuatannya sangat besar.

Marubozu sendiri ada 2 jenis, yaitu : bearish marubozu dan bullish marubozu. bearish marubozu tampak sebagai candle bearish yang memiliki body panjang dan tak berekor. Sedangkan bullish marubozu tampak sebagai candle bullish berbody panjang dan tak berekor pula. Bearish marubozu umumnya terlihat sebagai candle panjang berwarna hitam, disebut juga sebagai black marubozu. Sedangkan bullish marubozu umumnya terlihat sebagai candle panjang berwarna putih, makanya disebut juga sebagai white marubozu.

Jika pola marubozu muncul, artinya ini adalah tanda apakah pergerakan harga pasar akan bearish atau bullish.

2. Long Candle
Jika kita melihat pada chart candlestick terdapat candle dengan body panjang, itulah yang disebut dengan long candle. Namun yang perlu kita tekankan disini adalah, jika pada penjelasan sebelumnya tentang Marubozu yang tampak sebagai candle dengan body panjang, begitu pula dengan long candle. Yang membedakan adalah ekor/bayangan (shadow) pada long candle lebih terlihat jelas ketimbang pada marubozu yang samar-samar. Long candle juga ada 2 jenis, yaitu : long bearish candle dan long bullish candle.


3. Spinning Tops
Spinning tops akan tampak dengan ekor yang panjang dibagian atas dan bawah, dan memiliki ukuran body yang kecil. Candle jenis ini dikenal sebagai candle netral. Karena kemunculan candle ini menunjukkan sedang terjadi keragu-raguan dalam pasar apakah harga akan naik atau turun. Warna yang terdapat dalam spinning tops tidaklah penting.

Body yang kecil yang ada pada candle ini terjadi karena ada kekuatan bearish dan bullish yang sama besar. Nah, trus kalau candle ini muncul di chart, apa yang akan terjadi? Kalau candle ini muncul di ujung terjadinya up trend, kemungkinan pergerakan harga akan berbalik arah menuju down trend. Begitu pula sebaliknya. Tapi yang perlu diingat adalah, sebelum kita memperkirakan pergerakan harga selanjutnya, tunggu kemunculan candle setelah spinning tops ini. Artinya pergerakan harga kemungkinan akan naik ketika kemunculan spinning tops diikuti oleh kemunculan candle bearish panjang dan kuat. Dan sebaliknya.

4. Doji
Seperti halnya spinning tops, doji juga merupakan pola candle netral atau candle yang penuh keragu-raguan. Doji juga butuh konfirmasi candle berikutnya untuk bisa dijadikan patokan dalam memprediksi pergerakan pasar. Sama seperti spinning tops. Yang membedakan antara doji dan spinning tops adalah tidak adanya body atau body sangat kecil dan sepintas body tidak terlihat pada candle doji. Karena doji terbentuk oleh harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close) yang sama. Ada 4 jenis doji, yaitu : long-legged doji, dragonfly doji, gravestone doji dan four price doji.
Long-legged doji :


Ekornya panjang, baik ekor atas maupun bawah, antara ekor atas dan bawah memiliki panjang yang hampir sama. Ekor terlihat jelas.

Dragonfly doji : Terbentuk karena harga open, close dan high yang sama atau hampir sama. Punya bentuk yang menyerupai huruf “T”. Tapi, kadang letak body agak kebawah sehingga sepintas seperti salib. Disebut sebagai dragonfly doji, karena bentuknya yang sepintas menyerupai seekor capung.

Gravestone doji : Terbentuk karena harga open, close dan low yang sama atau hampir sama. Karena bentunya yang menyerupai batu nisan, maka candle doji ini disebut sebagai gravestone. Umumnya body terletak dibagian bawah, namun terkadang juta terletak agak ke atas sehingga akan terlihat seperti salib yang terbalik.

Four price doji : Yaitu doji yangpunya harga open, close, high dan low yang sama.


5. Hammer & Hanging Man
Antara hammer dan hanging man sebenarnya jika dilihat dari bentuk dan posisi ekornya sama saja. Sama-sama memiliki body yang kecil dan sama-sama memiliki ekor bawah yang panjang. Meskipun terkadang ada ekor atasnya juga namun tidak terlihat dengan jelas. Hanger/hanging man yang sempurna cenderung tidak memiliki ekor atas. Nah, menurut kalangan trader, hammer/hanging man yang bagus itu adalah yang punya ekor bawah dengan panjang minimal 1,5 kali panjang body. Tapi ada yang menyebut juga jika ekor bawah hammper/hanging man setidaknya memiliki panjang antara 2 hingga 3 kali panjang body.

Lalu apa yang membedakan antara hammer dan hanging man? Yang membedakan adalah letaknya. Hammer selalu muncul di bawah (lembah), sedangkan hanging man selalu muncul di atas (puncak).

Munculnya hammer mengisyaratkan sinyal bullish pada pasar, sedangkan hanging man mengisyaratkan akan terjadinya sinyal bearish. Tapi, ini belum tentu bisa dijadikan sebagai patokan kuat. Butuh konfirmasi candle susulan untuk menjadikan kemunculan hammer/hanging man sebagai patokan. Sinyal bullish yang kuat terjadi apabila kemunculan hammper diikuti dengan kemunculan candle bullish. Dan hanging man akan menjadi sinyal bearish yang kuat jika kemunculannya diikuti dengan kemunculan candle bearish.

6. Inverted Hammer & Shooting Star
Sama halnya antara hammer dan hanging man, antara inverted hammer dan shooting star juga sama atau serupa. Bentuk inverted hammer dan shooting start pun sama dengan bentuk hammer dan hanging man. Tapi posisi ekornya saja yang terbalik. Dengan kata lain, jika hammper dan hanging man punya ekor bawah yang panjang, inverted hammer dan shooting star punya ekor atas yang panjang. Panjang ekornya pun sama seperti hammer dan hanging man, yaitu 1,5 kali panjang body atau 2 sampai 3 kali dari panjang body. Inverted hammer dan shooting star sebenarnya juga ada yang punya ekor bawah, namun tidak tampak jelas. Dan inverted hammer serta shooting start yang sempurna cenderung tidak memiliki ekor bawah.

Candle ini disebut inverted hammer jika terletak di lembah, dan disebut sebagai shooting star jika berada di puncak.

Inverted hammer dapat dijadikan indikasi akan terjadinya bullish, namun tetap membutuhkan konfirmasi dengan kemunculan candle bullish setelah kemunculan inverted hammer. Sedangkan shooting star merupakan indikasi akan terjadinya bearish, dan juga membutuhkan konfirmasi kemunculan candle bearish setelahnya sebelum kita takin bahwa pergerakan harga pasar akan bearish.

Itulah berbagai macam pola dasar yang membentuk sebuah candlestick. Kita bisa pelajari pola-pola tersebut sebagai dasar untuk membaca pergerakan pasar yang akan terjadi. Sebenarnya masih banyak lagi pola candlestick selain single candlestick pattern seperti yang telah dijabarkan diatas. Nanti akan kami sambung lagi dengan artikel lainnya yang akan membahas tentang pola-pola lain yang ada dalam candlestick. Salah satunya adalah bagaimana cara membaca pergerakan pasar dengan melihat pola 2 candlestick yang terlihat dalam chart.

Sumber : bahan artikel dan gambar kami sadur dari mysmartfx.com

OCTA FOREX

Cara Cerdas Bisnis Online Gabung Yuk !!!